Wednesday, May 16, 2018

Membaca Alquran Selama Bulan Suci Ramadhan

Assalamualaikumm - Membaca Alquran Selama Bulan Suci Ramadhan

1) Beberapa Keutamaan & Manfaat Membaca Qur'andannbsp;

dua) BEBERAPA LAMA ATAU NARASI YANG Ganjil 


tiga) PRAKTEK SALAF DALAM MEMBACA AL QUR'AN


4) MANNER OF RECITING THE QUR'AN DAN WAKTU PREFERREDdannbsp;

-
  WAKTU MENDAPATKAN DAPATKAN QUR'AN UNTUK RAMADAN DAN HARI ITU HARI MALAMdannbsp;

5) THE SORROW OF FORGETTING THE QURAN 


6) KEUNGGULAN SAHEEH DARI SURAH YANG BERBEDA 


REFERENSIdannbsp;




Pentingnya Membaca Alquran Selama Bulan Suci Ramadhan





1) Beberapa Keutamaan dan Manfaat Membaca Qur'andannbsp;



1.1)




Siapa pun yg membaca Al-Qur'an & menyatakannya dengan setiap suratnya memiliki sepuluh perbuatan baik, dan siapa pun yg membacanya & berdoa di dalamnya, ia mempunyai setiap surat yg baik


Nabi (sallalahu` alayhi wa sallam) mengungkapkan: 


"Siapa pun yg membacakan Zikir & mengungkapkannya, sebagai akibatnya baginya dalam setiap surat dari itu adalah sepuluh perbuatan baik, & siapa pun yg membacanya & (meskipun dia mencoba yg terbaik, beliau) membuat kesalahan tata bahasa pada dalamnya, jadi baginya di setiap surat darinya adalah perbuatan baik "


[Ref: Ini ditemukan pada 'al-Mihrar feel-Fiqh' (1/73) berdasarkan Muhammad bin Muflih, dan dalam Luma'ah al-'Itiqaad '(1/17).
'Kesalahan tata bahasa yg tidak mengganti makna menciptakan doa sehat ...']

1.Dua) 


Nabi (tenang & berkah Allah bahagia dengan dia) berkata: "Baca Qur'an sebelum orang datang buat hidup


"Bacalah Qur'an sebelum tiba orang-orang yang akan meluruskan suratnya misalnya panah yang dibuat lurus. Itu nir akan melampaui kerah mereka."


[Ref: Suyuti menceritakan hal ini pada Jaami` al-Ahadeeth (11789); (tiga/36, 760), & al-Tabarani (6/207), dan al-Tabarani (6/207) 6024), & al-Bayhaqi pada antara orang percaya (dua/539, 2645).] 

1.Tiga) 



Dan beliau jua menyampaikan, "Kenali sapi itu, dan masing-masing dari mereka baik & indah, sepuluh kali lebih banyak."


'Ali ra menyampaikan:  ' Siapa pun yg mengajar al-Baqarah, jadi niscaya di setiap surat menurut itu merupakan perbuatan baik, & perbuatan menggunakan sepuluh sama dengan itu '


1.4) 



Ibnu Umar berkata, "apabila salah satu berdasarkan Anda keluar buat kebutuhannya dan kemudian balik ke keluarganya, abaikan dia tiba ke Quran dan membukanya, & beliau akan membacanya. Jadi Allah akan menulis kepadanya setiap huruf sepuluh perbuatan baik, tapi saya nir mengungkapkan, namun sepuluh, 


Ibn `Umar (semoga allah senang menggunakan beliau) menyampaikan:
" Ketika galat satu menurut Anda keluar buat ziarahnya, lalu pulang ke umat-Nya, sehingga beliau membawa Kitab, lalu dimulai, sebagai akibatnya ia membaca sebuah Bab, maka pasti Allah akan menulis untuknya di setiap surat, sepuluh perbuatan baik, sedangkan saya pasti nir mengatakan Alif, Laam, Meem, relatif Aalif merupakan sepuluh, Laam merupakan sepuluh, & Meem adalah sepuluh " 

[Ref: Jaami` al-Ahadeeth (39231) dan di tempat lain] 


1.5) 


Nabi (saw) pula mengungkapkan:  
Yang (yang) mahir pada (pembacaan) Al-Qur'an adalah menggunakan para malaikat yang terhormat dan mulia. Dan orang yg membacakan Al-Qur'an & tergagap-gagap sementara menemukan kesulitan kepadanya, memiliki dua bantuan gratis


[Shahih Muslim (No. 1329) dan Ibnu Maajah (No. 3679)]


1.6) 


Dilaporkan bahwa 'Abdullâh b.
Mas'ûd - Allāh bahagia dengan dia - mengungkapkan:

Rumah pada mana Al-Qur'an nir dibacakan adalah seperti tempat tinggal kumuh yg nir mempunyai satu buat mempertahankannya.


Juga dilaporkan bahwa beliau mengungkapkan:


Sesungguhnya rumah-rumah yang paling kosong merupakan rumah yang kosong dari Kitab Allah.


Dilaporkan bahwa Abû Hurayrah - Alluth senang menggunakan dia - sering mengungkapkan mengenai tempat tinggal pada mana Al-Qur'an dibacakan:


Menjadi luas bagi penghuninya, kebaikannya menjadi berlimpah, para malaikat datang ke sana dan setan meninggalkannya.
Dan rumah di mana Al-Qur'an nir dibacakan sebagai sempit untuk penduduknya, memiliki sedikit kebaikan pada dalamnya, dan setan tiba ke sana.

[Ref: Ibn Abi Shaybah, artikel Al-Musannaf 30645, 30647 & 30650; Zuhd of Ibn Mubarak]


1.7) 


Abu Umamah melaporkan: Rasulullah, tenang dan berkah besertanya, mengungkapkan:


Itu hal yang mengagumkan


Baca Al Qur'an, karena dalam Hari Kebangkitan itu akan tiba menjadi syafaat bagi para pengulangnya. 



[Ref: : Sahih Muslim 804, ]

1.8) 


Abu Hurairah (semoga Allah senang menggunakan dia) meriwayatkan bahwa Rasulullah mengatakan:
"Apakah salah satu berdasarkan Anda suka , ketika ia balik ke keluarganya, buat menemukan ada 3 unta-unta akbar, gemuk, hamil (yang sangat berharga dan aset kepemilikan yg berharga saat itu)? Kami berkata: Ya. Setelah ini beliau berkata: Tiga ayat yang keliru satu menurut Anda bacakan pada doanya lebih baik baginya daripada 3 unta-unta besar , gemuk, & hamil. " 

[Dilaporkan oleh Muslim di buku Travellers 'Salah dan memendekkannya, bab tentang keunggulan membaca Al-Qur'an dalam Salah dan mempelajarinya 2/196].


1.9)



An-Nawwas ibn Sam'an melaporkan: Rasulullah, tenang dan berkah besertanya, menyampaikan:

Yvty balqran Saya vahlh mereka yg dituduh Kanu juga tqdmhm ymlvn Dinding Al-Imran

Al-Quran & orang-orang yg bertindak atasnya akan dibawa pada Hari Kebangkitan, didahului oleh Surah Al-Baqarah dan Surah Ali Imran.

[Ref: : Sahih Muslim 805]

1.10)

Utsman bin Affan melaporkan: Nabi, hening dan berkah besertanya, mengatakan:

Kebaikanmu berdasarkan menilik Alquran dan pengetahuannya

Yang terbaik berdasarkan Anda merupakan mereka yg belajar Al-Quran & mengajarkannya.

[Ref: : Sahih Bukhari 4739]

1.11) 

Aisha melaporkan: Nabi, tenang dan berkah besertanya, mengungkapkan:

Yang yqra seperti bahan dengan Hafiz Quran cxinvali alsfrh alkram albrrh vmsl yang cxinvali yqra ytahdh cxinvali perdamaian pengusaha yang fatal FLH

Contoh menurut mereka yg membaca Al-Quran dan menghafalnya adalah orang yang dengan 'pakar Taurat yg saleh dan mulia' (80:15); dan contoh orang yg membaca Al Qur'an menggunakan susah payah merupakan orang yang mendapat pahala ganda.

[Ref: Sahih Bukhari 4653]


1.12) 


Abu Musa Al-Ashari melaporkan: Nabi, tenang dan berkah besertanya, mengungkapkan:

Dia adalah Pribadi yang Maha Mengetahui, Maha Mengetahui Yang Maha Bijaksana, Maha Bijaksana.

Contoh seseorang mukmin yang membaca Al-Quran adalah butir jeruk yang cita rasanya lezat & harum; & orang yg tidak melafalkan Al-Qur'an merupakan misalnya kencan yang cita rasanya lezat tapi nir berbau. Contoh orang jahat yang membaca Al-Quran merupakan basil yang baunya enak tapi cita rasanya pahit; & orang dursila yg tidak membaca Al-Quran merupakan pohon anggur yg cita rasanya pahit & nir berbau.

[Ref: : Sahih Bukhari ]


1.13) 

Umar ibn Al-Khattab melaporkan: Nabi, hening dan berkah besertanya, mengatakan:

Allah membangkitkan kitab ini & menyiapkan yg lain

Sesungguhnya, Allah mengangkat status orang-orang dengan Kitab ini (Al-Qur'an) dan ia menghina orang lain. (Yaitu Al-Qur'an adalah bukti bagi Anda atau menentang Anda - Shahih Muslim) 

[Ref: : Sahih Muslim 817]


1.14) 

Abdullah bin Umar melaporkan: Rasulullah, damai & berkah besertanya, berkata:

Tidak mudah bagi kita buat mampu melakukan ini.

Tidak terdapat rasa iri kecuali pada 2 masalah: seorang manusia yg Allah telah berikan Buku ini sebagai akibatnya dia berdiri buat melafalkannya pada siang dan malam, dan seseorang manusia yang telah diberikan Allah kekayaan & dia menghabiskannya dalam siang dan malam.

[Ref: : Sahih Bukhari 7091]

1.15) 

Al-Bara melaporkan: Seorang laki-laki sedang membaca bab gua (surah al-kahf) & ada seekor kuda yang diikat menggunakan dua tali pada sisinya, awan menutupi dirinya, & itu semakin dekat dan semakin dekat saat kudanya sebagai takut aku t. Dia pulang ke Nabi, tenang dan berkah besertanya, pada pagi hari dan menyebutkan itu kepadanya. Nabi mengungkapkan:

Berikut ini adalah surat keterangan buat hal-hal berikut:

Lanjutkan membaca. Sesungguhnya, itu merupakan kenyamanan yang turun untuk pembacaan Quran.

[Ref: : Sahih Muslim 795]


1.16)


Ibnu Abbas melaporkan: Rasulullah, hening dan berkah besertanya, mengungkapkan:

Orang yang tidak memiliki apa-apa pada belakang Al-Quran adalah seperti rumah yang musnah

Sesungguhnya, orang yang nir menghafal apa pun dari Al-Quran merupakan misalnya rumah yg hancur.

[Ref: : Sunan At-Tirmidhi 2913]


1.17) 

Abdullah bin Amr melaporkan: Nabi, damai dan berkah besertanya, mengungkapkan:

Ini adalah masalah Nabi (hening dan berkah Allah besertanya).

Ini akan dikatakan kepada pendamping Alquran (dalam Qiyamah): Bacalah & naikkan waktu Anda membaca pada global, lantaran sesungguhnya, pangkat Anda dipengaruhi oleh ayat terakhir yang Anda lafalkan.

[Ref: : Sunan At-Tirmidhi 2914] 



1.18) 


At-Tirmidhi melaporkan otoritas Ibnu Mas'oud (Radia-Allaahu 'anhu) bahwa Nabi (Salla-Allaahu' alayhi wa sallam) mengungkapkan: “Al-Qur'an ini merupakan Banquet of Allaah; belajar sebanyak mungkin dari Perjamuan-Nya. Al-Qur'an ini adalah Rope of Allaah, & ini adalah penyembuhan yg ringan & bermanfaat. Ini adalah perlindungan bagi orang yg memeluk (memegang teguh) untuk itu dan menyelamatkan (keselamatan) buat orang yg mengikutinya. Itu tidak bengkok & menempatkan semuanya lurus. Itu nir deviateso untuk disalahkan. Keajaibannya tidak berhenti (nir pernah berhenti). Tidak luntur menggunakan poly pengulangan, jadi bacalah itu. Allah akan membalas Anda dengan sepuluh perbuatan baik buat setiap surat pelafalannya. Saya tidak menyampaikan Alif, Laam, Meem (kombinasi alfabet yg acapkali disebutkan dalam Al Qur'an) merupakan surat, bukan aku menyampaikan bahwa Alif adalah surat, Laam adalah surat & Meem merupakan surat. ” 

[Al-Haakim dan disahkan sang al-Albaani (Rahimahullaah) di as-Shahih no. dua/264]


2) SOME WEAK OR ODD NARRATIONSdannbsp;

There are many, however i'll keep adding to this list as and when i get the timedannbsp;

2.1) 

في الجنة نهر يقال له الريان عليه مدينة من مرجان لها سبعون الف باب من ذهب وفضة لحامل القرآن

Jannah has a river called ‘Rayyan’ which has a city of coral with 70 000 doors made of gold and silver. All of this is reserved for the Hafiz of the Quran.

[Ref: Imam Ibn ‘Asakir (rahimahullah) has recorded this in his Tarikh Dimashq, vol.57 pg.155 on the authority of Sayyiduna Anas (radiyallahu’anhu) with an extremely weak chain] 

dua.Dua) 

ومن ذلك _ أيضا _ ما أخرجه الدارمي في مسنده ( رقم : 3483 ) قال : حدثنا محمد بن حميد ، حدثنا هارون ، عن عنبسة ، عن ليث ، عن طلحة بن مصرف ، عن مصعب بن سعد ، عن سعد ؛ قال
إذا وافق ختم القرآن أول الليل صلت عليه الملائكة حتى يصبح وإن وافق ختمه آخر الليل صلت عليه الملائكة حتى يمسي فربما بقي على أحدنا الشيء فيؤخره حتى يمسي أو يصبح

Sa`d ibn Abi Waqqas (radiyallahu `anhu) says: “When a person completes the Qur`an in the evening, the angels seek forgiveness for this person till the morning, and when he completes the Qur`an in the morning, the angels seek forgiveness for this person till the evening”.

[Ref: Sunan Darimi, hadith: 3483- Hasan by Darimi and Suyuti]


Ibn Hajar in الفتوحات الربانية (tiga/238) said : 

في مسنده ليث بن أبي سليم هو ضعيف الحفظ ومحمد بن حميد مختلف فيه

Layth bin Abi Saleem is weak in memory  and محمد بن حميد  is differed overdannbsp;


3) THE PRACTISE OF THE SALAF IN AND OUTSIDE RAMADAN



tiga.1) 


Haafidh Ibn Rajab al-Hanbalee [May Allaah have Mercy on him] said: 


Diriwayatkan pada Sunan Abee Dawood bahwa 'Abdullah bin' Amr [Semoga Allah senang dengan dia] mengatakan bahwa Nabi [Perdamaian dan Berkah Allah besertanya] mengatakan, “Siapa pun yang berdiri buat berdoa pada malam hari dan membacakan sepuluh Aayaat maka dia tidak akan dicatat sebagai lalai. Jika seseorang berdiri buat berdoa pada malam hari dan membacakan seratus Aayaat maka dia akan dicatat sebagai yang patuh. apabila seorang berdiri untuk berdoa & membacakan seribu Aayaat semalam maka beliau akan dicatat sebagai orang-orang Muqantareen. ”



 Muqantareen merupakan mereka yang sudah menerima banyak sekali hadiah.
Oleh karenanya, orang yg berdoa pada jemaat wajib berusaha untuk mencapai apa yg disebutkan dalam Hadits ini, karena itu merupakan praktek banyak berdasarkan Salaf bahwa mereka akan menuntaskan Al-Qur'an setiap malam ketiga pada doa malam mereka.



Beberapa orang akan menyelesaikannya setiap tujuh malam seperti yg diceritakan menjadi kebiasaan Qataadah.


Beberapa orang akan menyelesaikan Quraan setiap malam kesepuluh seperti yang diceritakan mengenai Aboo Rajaa 'al-'Itaardee.


Itu merupakan norma Salaf buat membaca Al Qur'an secara melimpah di bulan Ramadhaan, dalam Salaat mereka dan pada luarnya. 


Aswad akan membaca Quraan dan menyelesaikannya setiap dua malam pada Ramadhaan.


Nakhaa'ee akan menyelesaikan Quraan setiap dua malam dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan, namun selama residu bulan itu dia akan menyelesaikannya setiap tiga malam. Qataadah akan merampungkan Quraan setiap minggu di luar Ramadhaan, tetapi pada Ramadhaan ia akan merampungkan Quraan setiap 3 malam & pada sepuluh malam terakhir, beliau akan menyelesaikannya setiap malam.


Imaam ash-Shaafi'ee akan merampungkan Quraan enam puluh kali pada Ramadhaan dan ini pada luar Salaahnya.


Diriwayatkan bahwa Aboo Haneefah akan melakukan hal yang sama.


Qataadah diriwayatkan sebagai menaruh bulan Ramadhaan krusial khusus pada memeriksa Quraan.


Ketika Ramadhaan masuk, diceritakan bahwa Imaam az-Zuhree akan membaca Quraan & memberi makan orang miskin.


Ibnu 'Abdul-Hakam mengatakan, “Ketika Ramadhaan akan masuk, Maalik akan meninggalkan mempelajari Hadits dan beliau akan memberikan pentingnya buat membaca Al Qur'an dari Mushaf menjadi gantinya.”


'Abdur-Razaaq berkata, “Ketika Ramadhaan akan masuk, Sufyaan ath-Thawree akan meninggalkan seluruh ibadah yang umumnya dia lakukan dan dia akan menaruh seluruh perhatiannya buat membaca Al-Qur'an.”


'Aaishah [Semoga Allah senang dengan dia] biasa membaca Al Qur'an berdasarkan Mushaf dalam pagi hari selama bulan Ramadhaan & sesudah surya terbit, dia akan tidur.


Sufyaan menyampaikan, “Ketika Ramadhaan akan datang, Zubayd al-Yaamee akan menarik perhatiannya kepada Mushaf dan dia akan mengumpulkan sahabat-temannya sambil melakukannya.”


Telah diriwayatkan berdasarkan Nabi [Perdamaian dan Berkah Allah besertanya] bahwa dia melarang kita menyelesaikan Quraan pada setiap 3 malam, namun saat kita menemukan saat yg berbudi luhur, misalnya bulan Ramadhaan, terutama malam-malam bulan ini, atau loka yang berbudi luhur, seperti berada di Mekah, maka nir ada batasan dalam berapa poly Quraan yang Anda baca.

Ini adalah pandangan Imaam Ahmad, Ishaaq & lain-lain menurut para ulama Salaf. Bukti buat ini telah berjalan karena ini adalah pandangan & norma berdasarkan banyak Salaf.


[Ref: Lataa'if al-Ma'aarif: Bab 37: Keutamaan Memberikan Amal dan Membaca Al-Quran di Ramadhaan (Hal. 125-134)]


Catatan: Bahkan beberapa Sahabat dipakai buat menyelesaikan Al-Qur'an dalam rentang saat yang singkat, namun kita harus mencatat bahwa ini merupakan sahaba dan salaf yg sama yg pada bahasanya allah mengungkapkan Al-Qurʻan. jadi mereka tidak hanya mengerti ayatnya, namun juga sangat mahir dalam membaca bahasa ibu mereka sendiri. Jadi kita nir boleh mencoba untuk menyalinnya hari ini karena sporadis sekali kita hari ini dapat benar-sahih mengucapkan qur`an dengan pengertian & pengucapan yang sempurna dan akhlaaq. Mereka butuh beberapa tahun untuk belajar dan belajar & kemudian mereka mencapai taraf ini.  

Dilaporkan bahwa Ibnu Umar - Allah senang menggunakan beliau - berkata, “Kami adalah permulaan [kepala] umat ini, & mungkin seorang laki-laki dari sahabat Sahabat Rasul - damai dan berkah besertanya - dan yg paling sahih di antara mereka hanya mampu mempertahankan satu bab berdasarkan Qur'ân atau kurang lebih itu. Lantaran Al-Qurʻan berat terhadap mereka, & mereka diberi pengetahuan tentang itu atau tindakan dari itu. Namun yg terakhir menurut umat ini akan menemukan cahaya Al-Qurʻan [dan mudah] - anak dan non-Arab akan melafalkannya, tanpa mempunyai pengetahuan apa pun tentangnya. ”

Al-Harawî, Dhamm Al-Kalâm wa Ahlihî Vol. lima hal144.

Utsman bin Affan radhiallahu `anhu dipakai buat menuntaskan satu semua Qur'an pada satu rak`at selama bulan Ramadan [Lihat fadhail Qur`an oleh Ibn Kaheer, dengan sanah yang shahih] 

Tameem ad-daari radhiallahu `anhu menyelesaikannya pada satu rak`at [ibid] 


Demikian jua, Ibnu Mas`ood radhiallahu `anhu digunakan buat menyelesaikan seluruh Qur'an dalam 3 hari selama bulan Ramadhan [Lihat fadhail Qur`an oleh Ibn Kaheer, Page 255 dengan sanad shahih] 

Imam Bukhaari rahimahullah digunakan buat menuntaskan satu qur`an setiap hari & menyampaikan bahwa du`a diterima sehabis sehabis qur`an [Ref: Shu`b al-Emaan 2/524; Shahih]

Imam ash-Sha'fee juga menghabiskannya enam puluh kali pada bulan ramadhan

"Aku akan selesai di Ramadan enam puluh kali."



tiga.Dua) 


Ibraaheem Ibnu Abdul Waahid Al-Maqdisee (rahimahullaah) menyatakan sambil menasihati Diyaa al-Maqdisee (rahimahullaah) saat dia (Diyaa) ingin melakukan bepergian dan mencari pengetahuan: "Baca Al-Qur'an banyak dan jangan meninggalkannya; karena memang itu akan memudahkan Anda untuk memperoleh (pengetahuan) Anda mencari secara proporsional menggunakan apa yang Anda baca. ”Diyaa (rahimahullaah) kemudian menyampaikan:“ Saya melihat dan mengalami (apa yang disarankan Ibraaheem pada aku ); lantaran waktu saya terbiasa membaca poly (Al-Qur'an), gampang bagi saya buat mendengarkan dan menulis banyak hadits. Dan saat saya nir membaca (poly), itu nir gampang bagi aku . ”   


[Sumber: Ekor lapisan Hanbalis Ibn Rajab (rahimahullaah) 3/205]





4) MANNER OF RECITING THE QUR'AN DAN WAKTU PREFERREDdannbsp;



4.1)  Ibn Mas'oud (Radia-Allaahu 'anhu) mengungkapkan: “Siapa pun yang mencari ilmu, abaikan beliau Yuthawwir Al-Qur'an (menyelidiki Al Qur'an). Karena itu terdiri menurut pengetahuan tentang orang-orang yang dahulu & lalu. ” 


[Al-Haithami di Majma'az- Zawaa'id no. 7/168 dan at-Tabarani]


Yuthawwir Al Qur'an berarti mempelajarinya menggunakan melafalkannya, merenungkan maknanya & mencari interpretasinya dari 'Ulamaa.


4.Dua) 


Abi Jamrah berkata pada Ibn 'Abbaas (Radia-Allaahu' anhuma): “Saya sangat cepat dalam membaca Al Qur'an. Saya melafalkan semua Qur'an pada 3 [malam]. ”Ibn 'Abbaas (Radia-Allaahu' anhuma) mengungkapkan:“ Membaca Surat al-Baqarahdannbsp; sendirian pada satu malam, dengan Tadabbur [merenungkan, berpikir dan fokus] & Tarteel [1 ] lebih dikasihi daripada membaca al Qur'an secara keseluruhan menggunakan cara yg Anda katakan. ” 


[Ibn Katheer dalam Fada'il Qur'an]


[1] Tarteel (ترتيل) merupakan istilah bahasa Arab yang luas artinya tetapi umumnya diterjemahkan dalam surat keterangan ke Al-Qur'an menjadi "pengulangan ritmik dengan pengucapan yg tepat & tanpa tergesa-gesa


Ibn Katheer (Rahimahullaah) mengungkapkan: “ Ini berarti melafalkannya secara  perlahan, karena itu akan membantu dalam tahu Alquran dan merenungkannya. Beginilah cara Nabi (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) biasa membaca. ”




Ibn `Abbas jua menyampaikan: Untuk membaca Surat al-Baqarah dalam satu malam lebih dicintai bagiku daripada membaca seluruh Al Qur'an dalam satu malam menggunakan tergesa-gesa.


[Sunan Sa'eed ibn Mansoor, al-Baihaqi]



Ibn 'Abbaas (Radia-Allaahu' anhuma) berkata kepada Abi Jamrah saat beliau berkata: “ Saya membaca semua Qur'an dalam satu malam sekali atau  dua kali.” Saya pikir beliau menyampaikan dua kali. Ibn 'Abbaas (Radia-Allaahu' anhuma) menyampaikan kepadanya: “Untuk membaca satu Surat lebih dicintai bagiku daripada melafalkannya menggunakan cara yang kamu gambarkan. Jika Anda melakukan itu, maka bacalah dengan cara yang akan membuat telinga Anda mendengar dan hati Anda mengerti. ” 


[Sunan Sa'eed ibn Mansoor]




4.3) 


Diriwayatkan Abu Waa'il: “Seorang lelaki bertanya 'Abdullaah Ibn' Umar (Radia-Allaahu 'anhuma) mengenai kata“ Ghayri Aasin (yaitu tidak berubah - pada rasa atau bau). ”' Abdullaah menjawab:  “ Anda membaca semua Qur ' kecuali istilah ini (yg terdapat pada Surat Muhammad 47:15)? ”Orang itu berkata:“ Ya. ”'Abdullaah (Radia-Allaahu' anhuma) menyampaikan:“ Sesungguhnya terdapat orang-orang yang membaca Al Qur'an begitu cepat & menghamburkan itu misalnya hamburan jenis kencan yang inferior. Itu tidak melampaui tenggorokan mereka. Memang, saya tahu Surat-surat yg Nabi (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) dipakai buat bergabung dalam pengajian. ” 


[Shahih at-Tirmidzi no. 602 dan diautentikasi sang al-Albaani]



4.4) 

'Aishah (Radia-Allaahu' anha) mengungkapkan: “Dia (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam)  biasa membaca bab ini secara perlahan, sangat banyak sehingga akan lebih panjang berdasarkan bab yg sebenarnya lebih panjang


menurut itu. "[Muslim]


4.5) 



Dia (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) berkata: "Bunyikan itu (bacakan dengan nada yang menyenangkan), lantaran siapa pun yg tidak mengucapkannya bukan dari kita." 

[Al-Bukhaari]

Dalam riwayat lain, Al-Bara 'ibn Azib (Radia-Allaahu' anhu) mengungkapkan: "Hiasi Al Qur'an dengan bunyi Anda."

[Musnad Ahmad, Sunan Abu Dawoud dan diautentikasi oleh al-Albaani]

Apa ialah? Dia (Ahmad) menjawab: "Untuk menghiasnya merupakan buat mempercantiknya."

Dia (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) mengatakan: " Sesungguhnya, orang yang memiliki bunyi terbaik dengan Alquran merupakan orang yang, saat Anda mendengarnya, menciptakan Anda berpikir bahwa dia takut pada Allaah, Yang Perkasa dan Majestic." 

[Shahih al-Jamie 'no. 2202]


Ibn Abi Mulaikah ditanya: " Bagaimana bila orang itu tidak mempunyai suara yang indah?" Dia menjawab, "Dia wajib mempercantiknya semaksimal mungkin."

Catatan: Membaca Al-Qurʻan menggunakan bunyi yg mengagumkan TIDAK DALAM CARA APAPUN melafalkannya seperti yang dilakukan sang beberapa penyanyi nasyid sendiri. Ini adalah pidato Allah, bukan rockband atau musik aliran country. Takutlah pada Allah mereka yg menyanyikannya alih-alih melafalkannya. 


Gulir ke bawah atau cari judul: I) Salaaf bahkan membenci mereka yg menyanyikan ayat-ayat Al-Qur'an. Tidak diragukan bahwa nabi (saw) sudah memerintahkan kita buat membaca Alquran dengan merdu tetapi melodi tidak berarti menyanyikannya atau meniru apa yang kita kenal sekarang menjadi nyanyian. Jadi para Imam berdasarkan Ummah ini membenci tingkah laris seperti itu menggunakan pengajian kemudian orang hanya bisa membayangkan betapa mereka akan membenci musik pada umumnya. 

4.6)

 Aws melaporkan: “ Saya bertanya pada para teman Rasulullah (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) bagaimana mereka membagi Al Qur'an. Mereka mengatakan: "Tiga bab, lalu 5, lalu tujuh, kemudian sembilan, lalu sebelas, lalu 3 belas, & Mufassal sebagai satu bagian."

[Dilaporkan sang Ahmad, Abu Dawoud 1393 dan Hasan dari Ibn Katheer

4.7) 



Nabi (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) sekali menegakkan seluruh malam dengan satu ayat dengan mengulanginya (yaitu lima: 118). 

[Seperti yang dilaporkan oleh an-Nasaa'i no. 1009 dan dikonfirmasi oleh al-Albaani, & dievaluasi Hasan]

Suatu malam beliau (Damai & berkah besertanya)  berdiri (pada doa) mengulangi satu aayah hingga fajar: "apabila Anda menghukum mereka, mereka merupakan hamba-hamba-Mu; jika Engkau mengampuni mereka, Engkau memang Maha Tinggi dalam Kuasa, Yang Bijaksana." (Al-Maa'idah 5: 121) [dengan itu (permohonan ini dari Al Qur'an) dia membungkuk, dengan itu dia bersujud, dan dengan itu dia memohon], [jadi di pagi hari Abu Dzar (radi Allaahu 'anhu) berkata kepadanya: "Wahai Rasulullah, Anda tidak berhenti membaca aayah ini sampai pagi; Anda membungkuk dengan itu dan Anda bersujud dengan Anda dan memohon dengan itu,] [sedangkan Allah sudah mengajarkan Anda semua Al-Qur'an" apabila keliru satu menurut kami melakukan ini, kami akan menjadi keras dengannya? Dia berkata: Sesungguhnya aku bertanya pada Tuhanku, Yang Maha Perkasa & Sublim, buat syafaat untuk ummatku: Dia mengabulkannya kepadaku, 

[Sunan al Nasaa'i, Ibn Khuzaimah (1/70/1), Ahmad, Ibn Nasr & Haakim, who declared it saheeh and Dhahabi agreed.]


Note: It was the sunnah of the Prophet (s.A.W) and the sahaaba and those who followed them in righteousness that many times (and not always),  be it during or after salah , they recited the Qur`an and came across a verse wherein Allah describes his warning or punishment, then they used to seek refuge in Allah from that (i.E make du`a to him in `arabic to save themselves from such a punishment or affliction). Likewise when they came across a verse entailing the glad tidings and rewards from Allah, then they would likewise make du`a . And sometimes in general, certain verses such as " and which of the favours of your Lord will you deny" and other alike verses would come, then the salaf would also make du`a or testify such as " Verily the dominion is for you oh rabb...And etc" 




وقال أبو موسى الأشعري: من يتبع القرآن يهبط به على رياض الجنة. وعن عمر بن الخطاب رضي الله عنه: هم الذين إذا مروا بآية رحمة سألوها من الله، وإذا مروا بآية عذاب استعاذوا منها. وقد روي هذا المعنى عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كان إذا مر بآية رحمة سأل، وإذا مر بآية عذاب تعوذ.

And Abu Moosa al-’Ashari said, “Whoever follows the Qur’an, then he descends with it on the gardens of Paradise.” And ‘Umar ibn al-Khattaab (May Allah be pleased with him) said, “They are those who, when they come across an ayah speaking of Rahmah (mercy), they ask Allah for that, and when they come across an ayah of punishment, they seek refuge from that. And this meaning has been narrated about the Prophet (ﷺ) that “when he came across an ayah of Rahmah, he asked, and when he came across an ayah of punishment, he sought refuge.” [al-Nasa'i #1009, Sahih]

Abbaad ibn Hamzah said: “Once I entered upon Asma’ (Radia-Allaahu ‘anha) and she was offering the Salaat and I heard her reciting the following verse (At-Tur 52:27):

"Jadi, Allaah mengasihani kita dan melindungi kita dari hukuman Api yang membakar."

Jadi beliau mencari perlindungan dari Api yg membakar. Lalu saya bangkit dan Asma sedang mencari proteksi. Saya kemudian pulang ke pasar, dan waktu saya pulang, saya menemukan Asma 'pada Salaatnya masih menangis dan mencari perlindungan. ”

[Musannaf Ibn Abi Shaibah vol. 2, halaman 25 (6037)]

4.8) 




Ibn Mas'oud (Radia-Allaahu 'anhu) biasa mengungkapkan: “ Jangan menghamburkan hafalan Al Qur'an misalnya hamburan pasir, dan jangan terburu-buru melewatinya misalnya pengajian puisi yg tergesa-gesa. Hentikan bagian-bagiannya yang menakjubkan & untuk hati Anda berkecimpung dengan itu. Tak satu pun berdasarkan Anda harus membiarkan kekhawatirannya buat mencapai akhir bab ini. " [Al-Baghawi]


4.9) 



Juga, Tameem ad-Daari menunjukkan doa malam menggunakan Surat al-Jaathiyah & waktu beliau mencapai ayat 21, dia mulai mengulanginya hingga pagi.

[Mukhtasar Minhaaj al-Qaasideen: 68]

Al-Hasan al-Basri mengulangi ayat (16:18) satu malam hingga pagi. Ketika dia ditanya mengenai itu, dia mengatakan: "Di sana terdapat pelajaran yg harus dipertimbangkan, yaitu bahwa tidak terdapat yang ditinjau mata kita tetapi itu merupakan berkat, kemudian apa (mengenai hal itu) yang tidak kita ketahui (apa yg nir bisa kita lihat) berkah Allaah (terdapat) bahkan lebih. " 

[Mukhtasar Qiyam al-Layl 151]

Ibnu al-Qayyim (Rahimahullaah) mengungkapkan: “Ini adalah perilaku Salaf, salah satu dari mereka akan mengulang ayat sampai pagi. ”[Miftaah Daar as-Sa'adah]


4,9 A) 

Jika seseorang memulai bacaan, dia seharusnya nir menginterupsi untuk hal yg tidak perlu lantaran ini merupakan bentuk dari mengamati tingkah laku yang baik dengan Kata-istilah Allah Yang Mahakuasa yaitu tidak memotongnya buat sesuatu urusan duniawi. Ibn 'Umar, semoga Allah bahagia dengannya, dipakai buat tidak mengganggu pengajiannya kecuali untuk mengajarkan pengetahuan karena itu merupakan bentuk ibadah yg berharga jua.

 Diriwayatkan bahwa bilamana Ibn 'Umar, semoga Allah senang menggunakan mereka, membaca Alquran, ia nir akan berbicara pada siapa pun sampai dia terselesaikan membaca. Setelah saya memegang Al-Quran dan dia membaca Soorat Al-Baqarah berdasarkan ingatannya & lalu berhenti di Ayat tertentu & mengatakan, "Apakah Anda tahu pada hal apa ayat ini diturunkan?" Saya menjawab, "Tidak." Dia menyampaikan, "Ini terungkap pada hubungan seperti itu &. "Ibnu Umar kemudian melanjutkan pembacaannya. ”[Dilaporkan oleh Al-Bukhaari (4526)]


WAKTU YANG MENDORONG UNTUK MENGGANTI QUR'AN SELAMA RAMADAN DAN DALAM HARI YANG BIASA ADALAH MALAMdannbsp;


Allah berfirman dalam Surah Muzammil: 


“Memang, jam malam lebih efektif buat konkurensi (hati & pengecap) & lebih cocok buat kata-kata (yaitu untuk pembacaan Alquran & buat mendengar dan memahaminya).”


Ibn Hajar (Rahimahullaah) mengomentari ajaran Jibreel ('Alayhis-salaam) dari Al-Qur'an kepada Nabi (Salla-Allaahu' alayhi wa sallam) setiap malam Ramadan, berkata:
“Tujuan yang dicari menurut pengajian merupakan pemahaman dan perhatian, lantaran malam merupakan ketika yang lebih tepat buat itu daripada pagi di mana ada pekerjaan dengan urusan agama dan duniawi.” [End quote] 

[Fath al-Baari]


4.10) 



Ibn Abi Mulaikah mengungkapkan: “Saya seorang Ibnu 'Abbaas (anhuma Radia-Allaahu) yang ditemani pada bepergian. Jika beliau menetap di suatu loka (buat beristirahat), dia akan bangun & membangun setengah malam dengan doa dan membaca Alquran dengan istilah Tarteel demi kata & dia akan banyak menangis. ” 

[Mukhtasar Qiyam al-Layl] 

[Kata demi kata berarti dia mengerti apa yang dia katakan dan itu adalah doa malam.]

Ibnu Abi Dh'ib (Rahimahullaah) meriwayatkan bahwa Saalih, budak Taw'ama yg dibebaskan, mengatakan: “Saya adalah tetangga berdasarkan Ibnu 'Abbaas (anhuma Radia-Allaahu) dan beliau biasa menciptakan malam  dengan doa Tahajjud; dia akan membaca sebuah ayat dari Al-Qur'an & berhenti sejenak (selama suatu periode selama aku berbicara pada Anda). ”Saya berkata:“ Mengapa beliau melakukan itu? ”Dia menjawab:“ Demi merefleksikan interpretasinya . ”Dalam narasi lain dia berkata:“ Menawarkan dua Rak'ah pendek menggunakan refleksi & berpikir lebih baik daripada menciptakan sepanjang malam dengan hati yang lalai. ” 

[Dilaporkan oleh Ibn al-Mubaarak di az-Zuhd]

Al-Hasan ibn 'Ali (Radia-Allaahu' anhuma) mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang yg sebelum kamu melihat Al Qur'an menjadi pesan menurut Tuhan mereka. Jadi mereka biasa merenungkan maknanya pada malam hari dan menerapkannya pada siang hari. ” 

[At-Tibyaan biaya Aadaab Hamalat al-Qur'an]



Shaikh Ash-Shinqeeti (Rahimahullaah) biasa mengungkapkan: "Al-Qur'an nir akan tegas di dada, atau penghafalan & pemahamannya sebagai gampang, kecuali apabila dibacakan pada doa malam." [Pengenalan Adwaa al-Bayaan]


An-Nawawi (Rahimahullaah) mengungkapkan: “Adalah kewajiban bagi orang buat lebih berhati-hati dalam membaca Al-Qur'an di malam hari & terutama pada doa malam. Ada banyak Ahaadeeth & Aathaar tentang kasus ini. Keunggulan doa malam & pembacaannya atas yg lain (doa) adalah karena jauh menurut pekerjaan & gangguan dan pembuangan urusan, dan lebih dilindungi berdasarkan Riyaa '(pamer) & pembatalan perbuatan lainnya. Juga, terdapat banyak sekali pencapaian yg baik di malam hari; karena itu, perjalanan malam Nabi (Salla-Allaahu 'alayhi wa sallam) terjadi pada malam hari. "[End quote]

[At-Tibyaan biaya Aadaab Hamalat al-Qur'an]


5) THE SORROW OF FORGETTING THE QURAN 


lima.1) 



Al-Dhahaak رحمه الله mengungkapkan:


Tidak ada orang yg menghafal Al-Qur'an & lalu melupakannya kecuali lantaran dosa-dosa yg telah dilakukannya. Lalu dia membacakan:


وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم


Dan kesialan apa pun menimpa Anda, itu karena apa yang sudah diperoleh tangan Anda [QS. Shoora (42): 30]


Dia lalu menyampaikan: Dan musibah apa yg lebih besar daripada melupakan Al-Qur'an?


[Al-Jaami` al-Ahkaam al-Qur'aan (16/30); Diambil berdasarkan Ilm4u]


5.2) 


Abu Musa Al-Ash`ari (Semoga Allah senang menggunakan beliau) melaporkan: Nabi (saw) menyampaikan, "Baca Al-Qur'an secara teratur. Dengan Satu pada Tangan siapa Muhammad jiwa, itu lolos dari ingatan lebih cepat daripada unta tidak menurut tali mengikatnya. '' [Al-Bukharee]




5.Tiga) 



Dalam Shahih Muslim (789) itu diriwayatkan dari Ibn 'Umar (semoga Allah senang menggunakan beliau) bahwa Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) berkata: "Jika pendamping Al-Qur'an terus membaca dengan malam & siang hari, beliau akan mengingatnya, tetapi apabila beliau tidak melakukan itu dia akan melupakannya. ” 

Arti yang jelas berdasarkan hadits merupakan bahwa apa yg dimaksud dengan qiyaam di sini ( idha qaama = bila [dia] permanen ada) lebih luas dalam makna daripada gagasan qiyaam berdoa. Al-Manaawi (semoga Allah merahmatinya) mengatakan: yaitu, jika ia melakukan sendiri untuk membaca Al-Qur'an pada malam hari & dalam siang hari, & nir mengabaikan itu ... Ini adalah rekomendasi buat membaca Al-Qur'an secara monoton, tanpa memilih keluar saat atau loka eksklusif. Akhiri kutipan. 

5.4) 

Ibn Mas'ud melaporkan: Saya mendengar Rasulullah, hening & berkah besertanya, menyampaikan, " Celaka bagi seseorang pria untuk berkata aku telah melupakan bab semacam ini dan itu atau aku telah melupakan ayat seperti ini & itu. . Sebaliknya, dia dibuat lupa . ”

[Ref: Sahih Muslim 790, ]




An-Nawawi menyampaikan pada Sharh Shahih Muslim, " Dilarang menyampaikan saya telah melupakannya karena itu akan menampakan kecerobohan & kelalaian dengan Quran." 


Sekian terima kasih Wassalamualaikum wr.Wb

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon